Powered By Blogger

Kamis, 08 Desember 2011

"FIFA yang memperingatkan dan memberi teguran. Bukan Djohar ataupun PSSI. Dalam pertemuan kami dengan FIFA, mereka mengingatkan Pasal 79 Statuta FIFA. FIFA mengatakan, kalau Anda pakai pemain di luar kompetisi resmi, Anda akan kena denda," ujar Djohar Arifin ,Ketua Umum PSSI, di Hotel Kartika Chandra Jakarta, Kamis 8 Desember 2011.
 Menurut Djohar, PSSI sebetulnya berharap dapat merangkul seluruh pemain yang berpotensi untuk membela Timnas. Namun, ia mengaku tak bisa berbuat banyak lantaran aturan tegas dari FIFA sebagai induk sepakbola dunia melarang pemain yang tidak berada di bawah naungan federasi.
Menyikapi persoalan Timnas yang mayoritas diisi para pemain ISL, Djohar mengatakan pihaknya sangat menyayangkan kondisi tersebut. Djohar menganggap persoalan ini seutuhnya merupakan tanggungjawab para penyelenggara kompetisi di luar PSSI. Tak hanya menyalahkan, Djohar juga menuding keberadaan ISL sebagai salah satu upaya pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang ingin menghancurkan Timnas.

 Sebelumnya Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong, dan Koordinator Timnas Indonesia, Bob Hippy, menegaskan semua pemain berhak membela Timnas, entah itu yang berkompetisi Indonesia Premier League dan ISL.
Bahkan saat baru terpilih menjadi Ketua Umum PSSI, Djohar dengan tegas mengatakan setiap pemain Indonesia memiliki hak membela Timnas. Djohar menegaskan hal tersebut saat terjadi dualisme kompetisi ISL dengan Liga Primer Indonesia. "Siapa saja berhak membela 'Merah Putih', apakah dia bermain di ISL, LPI, atau tidak punya klub. Mereka adalah anak bangsa dan kita berharap mereka membuat prestasi yang terbaik. Yang perlu diperhatikan adalah mereka yang membela Timnas adalah mereka yang terbaik. Siapa pun dia, kami serahkan semuanya pada pelatih," tegas Djohar saat itu.

Ternyata saudara-saudara,Ketua Umum PSSI yang baru pun juga BELUM(Tidak) tahu tentang peraturan dari FIFA,jika begini jadinya akan seperti apa lagi dunia sepak bola negara kita di masa depan ? Apakah bisa lebih baik dari pada kepemimpinan NUrdin Halid ? Ataukah akan menjadi lebih buruk lagi ?


Jumat, 29 April 2011

19 BEREBUT 1

Sebanyak 19 kandidat dinyatakan lolos sebagai calon untuk ketum PSSI (2011-2015). Menurut Plt Sekjen PSSI, Joko Driyono, sebanyak 33 nama telah diusulkan sebagai bakal calon ketum PSSI. Namun sebanyak 11 diantaranya telah ditolak sedangkan tiga nama lainnya dinyatakan tidak lolos verifikasi.
Dari 11 nama yang ditolak, 3 nama berdasarkan keputusan FIFA (4 dan 21 April 2011), 8 nama ditolak karena diusulkan oleh bukan anggota PSSI. Sedangkan 3 kandidat memang tidak lolos verifikasi.
Menurut Ketua KN, Agum Gumelar, bakal calon yang berkasnya ditolak tidak boleh mengajukan banding. Keputusan ini diambil berdasarkan instruksi yang diberikan oleh induk organisasi sepakbola dunia FIFA. Sebanyak 12 kandidat ditolak berdasarkan referensi dari FIFA, karena yang diusulkan adalah mantan anggota Exco PSSI dan yang lainnya karena bukan diusulkan oleh anggota PSSI. FIFA menilai PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid tidak lagi bisa mengendalikan persepakbolaan di Indonesia. Karena itu, FIFA membentuk Komite Normalisasi untuk mengambil alih tugas Komite Eksekutif PSSI. 
Selanjutnya, Komite Normalisasi akan mengumumkan nama-nama calon lewat situs resmi PSSI. Bagi kandidat yang ingin mengajukan banding KN akan memberi waktu pada tanggal 7-13 Mei 2011.  Kongres PSSI sendiri akan digelar 20 Mei 2011.


LEGOWO

Komite Normalisasi (KN) telah mengumumkan hasil verifikasi bakal calon yang maju pada pemilihan pengurus PSSI 2011-2015. Ketua KN, Agum Gumelar meminta semua pihak menerimanya dengan lapang dada. Siang tadi, KN telah mengumumkan hasil verifikasi terhadap bakal calon yang sudah dilakukan pada 27-29 April lalu. Salah satu keputusannya adalah menolak berkas pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro. Kedua kandidat ini sempat menimbulkan pro dan kontra di kalangan anggota KN. Sebagian menilai keduanya layak maju meski sudah dilarang oleh FIFA, namun anggota lainnya termasuk Agum bersikap sebaliknya. 
Agum membenarkan pengambilan keputusan memang melalui proses panjang dan alot. Silang pendapat di antara anggota KN bahkan sempat membuat sidang pleno yang digelar di Hotel Darmawangsa deadlock. Lebih lanjut Agum mengatakan, keputusan KN menolak pencalonan Arifin dan Toisutta terpaksa diambil untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA. Pasalnya, kedua kandidat tersebut sebelumnya telah dilarang FIFA. Sebelumnya KN telah mendapat kecaman dari pemilik suara PSSI yang tergabung dalam Kelompok 78. Mereka menganggap keputusan FIFA melarang kedua kandidat tersebut tidak memiliki dasar yang kuat. Menanggapi hal ini, Agum menilai Kelompok 78 salah sasaran. Pasalnya, KN menurut Agum hanya mengacu pada keputusan FIFA. Agum mengatakan, pihaknya sudah berusaha memperjuangkan harapan dari para pemilik suara. "Saya mengupayakan ke Zurich (temui Presiden FIFA) untuk memperjuangkan semua calon untuk dapat lolos, terutama George Toisutta. Karena saya tidak melihat kesalahan Toisutta,"  jelas Agum.


Mereka Tidak Lolos

Plt. Sekjen PSSI Joko Driyono mengumumkan hasil verifikasi bakal calon pengurus PSSI pada Jumat, 30 April 2011. Pengumuman ini disampaikan di kantor PSSI, kompleks Stadion GBK, Senayan, Jakarta. Komite Normalisasi tidak meloloskan pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro. Berkas keduanya bahkan tidak dibahas pada proses verifikasi yang digelar pada 27-29 April 2011 lalu. George, Arifin, Nirwan, dan Nurdin Halid telah diputuskan FIFA untuk tidak dapat maju pada bursa pemilihan pengurus PSSI periode 2011-2015. Pertimbangannya, karena pencalonan mereka sebelumnya telah dianulir oleh Komite Banding.
Pengumuman hasil verifikasi bakal calon dihadiri oleh tujuh dari delapan anggota Komite Normalisasi. Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar memimpin langsung acara ini. Satu-satunya anggota yang absen adalah Syamsul Ashar (Persik). Namun, para pendukung George dan Arifin terus melakukan berbagai upaya untuk membatalkan keputusan FIFA itu. Pemilik suara PSSI yang tergabung dalam Kelompok 78 bahkan dengan terang-terangan meminta agar Komite Normalisasi tidak mematuhi instruksi FIFA. Kelompok 78 mengancam akan memboikot pelaksanaan Kongres PSSI pada 20 Mei 2011. Aksi ini adalah buntut dari penolakan Komite Normalisasi terhadap pencalonan Arifin Panigoro dan George Toisutta, dua calon yang mereka dukung.


Sabtu, 09 April 2011

Tugas Berat,Waktu Sempit

Keputusan FIFA menunjuk Komite Normalisasi untuk menyelesaikan konflik di tubuh PSSI di beri tanggapan positif dan mendukung oleh banyak pihak. Rencananya, kongres untuk pemilihan ketua umum,wakil ketua umum, dan komite eksekutif akan di gelar pada 20 Mei. Setumpuk pekerjaan rumah di hadapi oleh komite yang di ketuai Agum Gumelar ini.
Sejumlah harapan dari insan sepak bola tanah air mengiringi lahirnya Komite Normalisasi ini. Tantangan terberat komite ini adalah tuntutanuntuk harus selalu objektif dan tidak akan memihak salah satu pihak, ini di karenakan kondisi dari perkembangan yang terjadi sudah semakin rumit dan sudah terbentuk banyak blok. Keputusan menunjuk komite ini menunjukkan bahwa FIFA bisa melihat persoalan dengan cukup jelas, tinggal bagaimana komite bekerja dan bagaimana hasil kerja mereka. Indonesia beruntung karena FIFA tidak menjatuhkan sanksi skorsing dengan adanya kasus-kasus yang telah di buat oleh Nurdin Halid CS. Sebelumnya ada kekhawatiran FIFA akan melarang Timnas Indonesia dan Klub Indonesia melakukan pertandingan internasional. Agum Gumelar, Ketua Dewan Kehormatan PSSI, berjanji akan mengajak diskusi semua pihak yang berwenang ataupun yang berkepentingan.


Sabtu, 26 Maret 2011

Alternatif Baru

Bursa Calon Ketua Umum PSSI 2011-2015 semakin ramai. Kini sudah lebih dari sepuluhnama di ajukan umtuk menduduki kursi kepemimpinan PSSI 1, April nanti.
Sebut saja Diza Rasyid Ali, G.H. Sutejo, Sutiyoso, dan Erwin Aksa. Sebelumnya juga muncul nama Jusuf Kalla meski mantan Wapres itu telah menyatakan tidak mau lagi untuk di calonkan. Nama-nama dari kepungurusan PSSI juga banyak yang muncul, mereka adalah Anggota Exco PSSI Ibnu Muzir, Presiden Direktur PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusalla, danDeputi Bidang Teknis BTN Iman Arif. Diza termaasuk ssalah satu nama yang paling awal mendeklarasikan dirinya,saat ini Diza terus fokus pada usaha mengumpulkan dukungan suara.

Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Pembina Persija, Sutiyoso, malah mendapatkan dukungan dari Jusuf Kalla, Tapi Sutiyoso masih ingin melihat terlebih dahulu peta kekuatan para pemilik suara, jika dia menilai cukup signifikan, baru akan serius untuk maju.  Banyaknya nama yang di munculkan untuk Kandidat Ketua PSSI di nilai anggota Exco PSSI, Sumaryoto sebagai hal yang positif. Hanya dari sekian banyak nama tersebut, tampaknya belum ada yang mencalonkan sebagai Wakil Ketua. Apalagi Nirwan Bakrie kabarnya akan maju di posisi tersebut,mereka tidak mau bersaing dengan "Sang Konglomerat' di posisi yang "kurang strategis" tersebut.


Tensi Tinggi = Kisruh

Menjelang Kongres Pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan Ketua PSSI di Pekanbaru, Sabtu (26/3), masa depan sepak bola Indonesia masih sangat gelap.
Tensi sangat tinggi dan kisruh bisa saja terjadi. Kisruh soal surat undangan, peraturan organisasi, pemilik suara yang sah, dan berbagai permasalahan akan timbul karena semua semua kubu punya kepentingan untuk memastikan Komite Pemilihan dan Komite Banding di kuasai oleh "kubunya". Kongres di Pekanbaru, menjadi setengah dari perjalanan karena lolos tidaknya bakal calon akan di tentukan oleh orang-orang yang terpilih di sana. Mereka pasti menghitung dan mengatur karena untuk bisa di pilih, satu orang harus di calonkan oleh lima suara.
Perjalanan ke Eropa sebagian pemilik suara bisa jadi mengamankan komposisi Komite Pemilihan dari status quo. Klaim KPPN yang menguasai 87 suara, kenyataannya tergambar dari Komite Pemilihan yang terbentuk. Jika mengacu pada Standard Electoral Code, bahwa keputusan Komite Banding adalah final,serta FIFA memahami dan menghargainya, maka semestinya keempat orang tersebut (Nurdin Halid,Arifin Panigoro,Nirwan Bakrie, dan George Toisutta) akan kembali tidak lolos. Jadi calon alternatif harus muncul demi mencairkan suasana dan mencari yang paling layak untuk memimpin PSSI.


Selasa, 22 Maret 2011

Lebih Enak Pesiar Dari Pada Memikirkan Kongres

Sejumlah pemegang hak suara di dampingi pengurus PSSI akan mengunjungi beberapa negara di Eropa, acara pesiar ke Italia, Inggris, dan Spanyol pada 16- 25 Maret di sponsori oleh PT Liga Indonesia. Tajuk yang di pilih adalah STUDI BANDING.
Sebenarnya, program ini pada awalnya akan di peruntukkan bagi klub-klub ISL. Yang bertujuan memberikan pembelajaran kepada petinggi-petinggi klub untuk mengetahui secara langsung bagaimana mengelola sebuah klub secara profesional. Sayang, ternyata bukan hanya klub yang dikirim ke Eropa, banyak terdapat petinggi klub Divisi Utama, pejabat Pengprov PSSI, serta sejumlah kayaan kantor PSSI.
Waktu "pesiar" yang berdekatan dengan Kongres, menimbulkan banyak pertanyaan dan kecurigaan kalau acara itu sebenarnya adalah ajang kampanye. Pengalaman menunjukkan bahwa banyak pengurus Pengprov yang banyak kehilangan suara kritis pada Kongres Tahunan PSSI seusai "diberi hadiah" menyaksikan Piala Dunia 2010. CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, menyatakan bahwa rencana ini sebenarnya sudah di rencanakan sejak Oktober tahun lalu, tapi tertunda karena jumlah peserta "pesiar" bertambah sesuai keinginan PSSI.


FIFA Dan UU Negara

Sebagai organisasi yang berada di bawah naungan FIFA, Statuta PSSI mengacu pada peraturan yang telah di keluarkan oleh FIFA. Tidak lah aneh apa bila dalam hal menentukan segala keputusannya PSSI selalu berpegangan pada aturan FIFA. Tapi, bagaimana kaitannya denngan aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia ?
Ketua Pengprov PSSI Jabar, Toni Apriliani, menyatakan bahwa PSSI harus dan wajib menaati peraturan perundangan di Indonesia dan juga FIFA. Ia menilai bahwa tak ada pertentangan antara undang-undang sistem keolahragaan nasional dan Statuta FIFA. Jika mendapat perbedaan penafsiran antara perundangan yang berlaku di Indonesia dan Statuta FIFA,maka tak ada pilihan bagi PSSI selain berpegang pada Statuta FIFA.
Pendapat berbedaa di uterakan oleh Sekum Pengprov PSSI Yogyakarta, Dwi Irianto. Menurutnya saat ini PSSI terkesan terlalu mengedepankan Statuta FIFA dan mengabaikan pemerintah. Terutama setelah pemerintah hendak melakukan pembinaan dan pengarahan sesuai dengan UU Keolahragaan. Pemerintah mengambil langkah-langkah tersebut di karenakan situasi menjelang pemilihan Ketua Umum PSSI makin tidak menentu. Secara tidak langsung PSSI membuka pintu bagi pemerintah untuk terlibat dalam urusan rumah tangga PSSI.
Pada pooling yang di lakukan pada situs WWW.bolanews.COM, yang di lakukan pada dua minggu terakhir, kebanyakan responden memilih untuktetap mengedepankanaturan yang di berlakukan oleh FIFA. Dari 102 responden, 52 orang memilih untuk tetap mengacu pada aturan FIFA, 43 orang memilih tidak perlu, dan 7 orang mengatakan tidak tahu.


Kamis, 17 Maret 2011

Bukan Karena Program ITAB


De Jong Indonesian , pemain sepak bola keturunan Indonesia yang berlaga di liga-liga Eropa,  telah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada Kamis 17 Maret 20112 pukul 19.35 WIB. Sebanyak 21 pemain plus enam ofisial akan menjalani beberapa agenda selama kunjungannya ke tanah air. Sayangnya, dalam rombongan itu tidak ikut serta Giovanni van Bronckhorst, pemain yang paling ditunggu.
Ternyata, kehadiran mantan pemain klub elite La Liga Spanyol, Barcelona itu, atas nama pribadi ke negara leluhur sang ibunda, Fransien Sapulette yang asli Maluku. Kedatangannya itu tidak terkait dengan program Indonesia Tanah Air Beta (ITAB) yang digagas oleh Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah dan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Di Indonesia, Gio - panggilan untuk Giovannie Van Bronckhorst - akan diterima Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY)dan dalam pertemuan itu dia akan menyampaikan dukungannya terhadap perkembangan sepakbola nasional. Selain bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia, Gio yang pensiun dari tim nasional Belanda usai piala dunia 2010 dan kini membela klub Feyenoord Rotterdam Belanda, selama tiga hari di Jakarta akan dimanfaatkan untuk berbicara dalam workshop tentang pembinaan sepakbola usia muda dan memberikan coaching clinic. 
Selain itu, dalam satu pekan, De Jong Indonesia juga akan mengadakan kegiatan coaching clinic, kunjungan amal, dan even akbar "5000 pesepakbola menggiring bola". Tim tersebut bakal melakukan pertandingan persahabatan dengan klub-klub lokal Indonesia, seperti di Maluku, Jakarta, Bandung dan rencananya juga di Bali. 
Menurut  Velix Wanggai, Staf Khusus Presiden RI, yang menggawangi kedatangan 'De Jong' dan Giovanni Van Bronckhorst,rata-rata umur pemain De Jong Indonesia masih muda,dan ada beberapa yang menyatakan ingin bergabung dengan Timnas Indonesia di masa depan. 
Anggota Tim De Jong Indonesian:
1. Steven Steegh – Borussia Moenchengladbach
2. Jemayel Maruanaja – Fortuna Sittard
3. Tjemu Kunu - MVV
4. Joas Siahaija – MVV
5. Yoram Pesulima – Vitesse Arnhem
6. Gino Taihuttu – Fortuna Sittard
7. David Magee – FC Utrecht
8. Jocky Hooijmans – FC Den Bosch
9. Nijgel Senen – RKC Waalwijk
10.Geronimo Hattu – VVV Venlo
11.Stiva Taihattu – PSV Eindhoven
12.Randy Thenu – FC Den Bosch
13.Benji Nunumete – VVV Venlo
14.Mahiri Sabandar – NEC Nijmegen
15.Sagal Hertog – Top OSS
16.Martinus Titaley – Fortuna Sittard
17.Nicky Munz – PSV Eindhoven
18.Michel van Venn – RG Genk
19.Allesio Fransiscus – Fortuna Sittard
20.Timmy Hattu – VVV Venlo
21.Didi Taihattu – Fortuna Sittard
22.Max Hattu – Konselor
23.Johnny Taihatu- Pelatih


Rabu, 16 Maret 2011

Tidak Perlu Menunggu FIFA

Menjelang kongres pemilihan ketua PSSI bulan depan, masih menyisakan perdepatan. Apalagi, pasca pertemuan antara Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia/Komite Olimpiade Indonesia (KONI/KOI), Rita Subowo dengan Presiden FIFA, Sepp Blatter. Menurut Rita, dari hasil pertemuan Blatter mengatakan mendukung keputusan Komite Banding Pemilihan (KBP). KBP menolak banding calon Ketua Umum PSSI periode 2011-2014, George Toisutta dan Arifin Panigoro sekaligus menganulir semua keputusan Komite Pemilihan. Dengan demikian, nama Nurdin Halid dan Nirwan Dermawan Bakrie sebagai calon lainnya juga dianulir. Dalam pembicaraan itu, Rita mengaku Blatter sudah menyarankan agar keempat calon tersebut tidak mencalonkan lagi sebagai Ketua Umum PSSI. Rita berharap FIFA bisa menindaklanjuti pernyataan Blatter tersebut dengan surat resmi. Namun, menurut Faisal Abdullah, Staff Khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga mengatakan sebaiknya PSSI tidak perlu lagi menunggu surat dari FIFA. Sebab, pada tahun 2010 sudah ada komunikasi intensif melalui surat antara FIFA dengan PSSI. Disamping itu, Faisal menegaskan sebenarnya pemerintah tidak menghendaki adanya kongres tandingan. Sebab, kongres tandingan itu tidak akan menyelesaikan persoalan. Indonesia Football Watch (IFW) mengharapkan agar kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memilih ketua PSSI periode 2011-2015 berlangsung transparan. 
IFW juga mengusulkan agar PSSI tidak menunjuk langsung Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP). Menurut Sumaryoto, usulan calon anggota KP dan KBP agar diserahkan sepenuhnya kepada kepada para pemilik suara. 
Rencananya, PSSI akan menggelar kongres untuk memilih Komite Pemilihan dan Komite Banding pada 26 Maret mendatang. Sedangkan pada 29 April, akan diselenggarakan kongres pemilihan ketua umum PSSI periode 2011-2015. 


Selasa, 15 Maret 2011

Pernyataan Presiden FIFA

Presiden FIFA, Joseph 'Sepp' Blatter memberikan keterangan tentang kemelut di PSSI. Blatter menyampaikan keterangan dalam rangkaian kunjungannya ke Timor Leste, Selasa 15 Maret 2011. Ia juga mengingatkan PSSI agar segera melaksanakan kewajibannya sebelum 30 April 2011, seperti menggelar kongres dan menuntaskan masalah Liga Primer Indonesia.
Inilah keterangan Blatter :"Saya sangat senang bisa membuat klarifikasi di sini menyangkut situasi sepakbola di Indonesia yang telah menjadi perhatian. Berdasarkan surat resmi yang kami kirim ke Sekretaris Jenderal PSSI, Mr Besoes dan juga press release kami yang bisa dilihat di fifa.com, kami mempunyai dua masalah di PSSI. Yang pertama adalah masalah organisasi menyangkut Statuta PSSI dan yang kedua adalah mereka mempunyai breakaway league yang tidak compatible dengan statuta mereka sendiri dan dengan Statuta FIFA."

"Situasi ini telah dibahas dalam Football Association Committee FIFA dan dibahas juga dalam Executive Committee FIFA. Executive Committee telah mengambil keputusan bahwa PSSI harus menggelar General Asembly pada 26 Maret untuk memilih dan mengarahkan Komisi Pemilihan dan mengadopsi Electoral Code berdasarkan Standard Electoral Code FIFA."

"Komisi Pemilihan harus mengatur pemilihan sebelum 30 April dan juga jika PSSI tidak mampu menyelesaikan masalah breakway league, kasus akan dibawa lagi ke Komite Eksekutif FIFA untuk kemungkinan diberikan sanksi."

"Apa makna dari keputusan tersebut? Komite Eksekutif juga memahami bahwa Komite Banding telah menggugurkan aplikasi empat kandidat ketua. Sangat jelas, bahwa kami pun telah melakukan pertemuan di Zurich bersama dengan Secretary General dan Director Member Association and Development, Thierry Regenass, yang juga hadir di sini. Kami telah bertemu perwakilan PSSI, Duta Besar Indonesia untuk Swiss, dan Ibu Rita Subowo, sebagai kolega saya di IOC yang juga Ketua KONI."

"Kami menerangkan keputusan dari Komite Eksekutif dan kami juga menghargai keputusan yang telah diambil oleh Komite Banding Pemilihan Ketua PSSI. Kami tidak berbicara menyangkut siapa yang boleh dan siapa yang tidak boleh berada di sana. Meski statuta diperbaharui sekalipun, tidak akan menyebutkan siapa yang boleh dan siapa yang tidak boleh. Tetapi, yang kami harapkan jika statuta diubah di kongres pun harus menghargai keputusan yang telah diambil oleh Komite Banding. Ini adalah sikap kami dan tidak ada diskusi menyangkut hal itu karena bola sekarang dimainkan oleh PSSI sendiri."

"Hal lainnya mengenai breakaway league, tidak mungkin memiliki sebuah breakaway league di dalam sebuah organisasi yang terorganisasi dengan baik. Oleh karena itu sekaranglah saatnya bagi Komite Eksekutif FIFA untuk memastikan terjadi intervensi. Tapi, berdasarkan statuta mereka (PSSI) sendiri mereka harus menyelesaikannya. Karena kami tidak akan menghindari jika statuta ditulis ulang oleh asosiasi, tetapi mereka harus membawanya ke 'house in order'."

"Jika sampai akhir April atau 30 April, mereka (PSSI) tidak melaksanakannya maka kasus akan dibawa kembali ke Komite Eksekutif FIFA. Jika tidak ada penyelesaian maka Komite Eksekutif FIFA tidak memiliki alternatif selain menghukum federasi dan saya berharap kami tidak menjatuhkan sanksi, tetapi mereka harus melaksanakan tugas-tugasnya."


Minggu, 13 Maret 2011

Indonesia Tanah Air Beta

Melalui sebuah program yang bernama Indonesia Tanah Air Beta, pemerintah Indonesia akan mendatangkan pemain-pemain keturunan Indonesia-Belanda ke sejumlah kota besar di Indonesia, ini adalah sebuah berita di tengah masalah pemilihan Ketua Umum di tubuh PSSI.
Di antara pemain-pemain itu, yang di perkirakan berjumlah 20 pemain, akan terdapat nama mantan kapten timnas Belanda di Piala Dunia 2010, Giovani van Bronckhorst. Staf khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi, Felix Wanggai mengatakan bahwa salah satu tujuan dari program ini adalah untuk membangkitkan motivasi para pemain muda Indonesia. Menurut Felix, semua pemain yang akan di datangkan nanti semuanya akan berdarah Indonesia dan saat ini sedang bermain di Liga negara-negara Eropa.
Selain Giovani, juga ada mantan pemain timnas Belanda yang lain yaitu Denny Landzaat yang pernah memperkuat klub-klub Eropa seperti Ajax Amsterdam, Feyenord Rotterdam, serta Wigan Athletics di Inggris. Jakarta, Ambon, dan Denpasar adalah beberapa kota yang nantinya akan di kunjungi dalam Tur Indonesia Tanah Air Beta ini, mereka akan melakukan berbagai kegiatan di antaranya adalah, coaching clinic dan pertandingan eksebisi di Ambon, bertemu Presiden Susilo Bambang Yudoyono yang diteruskan dengan pertandingan eksebisi di Jakarta, coaching clinic jumpa fans dan liburan di Bali. Pada saat di Jakarta nanti (17-21 Maret)  setelah bertemu dengan SBY, mereka akan bereksbisi dengan salah satu klub profesional di Indonesia, Giovani sendiri rencananya akan tampil bermain selama 20menit mewakili The Jong Indonesia serta klub yang mewakili Indonesia. Rangkaian tur Indonesia Tanah Air Beta akan berakhir di Bali, pada tanggal 21-24 Maret.


Sabtu, 12 Maret 2011

Mana Gaji Kami ?

Hingga minggu ini persoalan keuangan dan gaji pemain yang di hadapi klub ISL Arema Indonesia masih belum juga mendapatkan kejelasan. Sementara pada jadwal yang di hadapi mereka sedang melakukan tur Papua dan sedang membutuhkan motivasi berlebih supaya bisa mendapatkan hasil pertandingan yang bagus.
Kabar yang beredar menyebutkan, bahwa Bupati Arema telah berjanji akan melunasi gaji pemain yang telah menunggak selama tiga bulan. Namun sang Bupati merasa tersinggung dengan sikap beberapa pemain yang tidak mempercayai janjinya yang akan segera membayarkan gaji mereka itu pada Selasa (8/3), yang ternyata belum di berikan juga. Krisis masih berlanjut di tubuh Arema Indonesia. Sejumlah pemain malas bergabung dengan tim dalam perjalanan ke Makasar yang di lanjutkan ke Papua. Hal ini memicu ke tersinggungan Rendra Kresna, Bupati Malang yang sekaligus Presiden Kehormatan Arema. Para pemain Arema memang sepantasnya mempertanyakan kesungguhan manajemen dalam membayar gaji meraka yang telat tiga bulan karena sudah beberapa kali mereka di janjikan akan segera mendapatkan bayaran itu,namun selalu batal seperti halnya janji pelunasan gaji pada hari Selasa kemarin yang akhirnya batal. Hal ini mulai mengakibatkan penampilan Arema melorot, kekalahan dengan skor telak 6-1 dari Persipura Jayapura tentu sangat mengecewakan Aremania. Selama ini, Arema Indonesia jarang di ganggu dengan masalah keuangan,akan sangat ironis sekali jika prestasi Ahmad Bustomi dkk. terpuruk karena krisis keuangan.


Jadwal Putaran Ke-II ISL

Memasuki putaran kedua Djarum ISL,pembagian agenda pertandingan masih belum sampai ke semua klub peserta. Ini di karenakan pemampatan jadwal demi mengejar tenggat waktu pelaksanaan Piala Indonesia pada bulan Mei.
Bontang FC,merasa tidak beruntung karena saat menjalani tur Jawa Timur,jarak pertandingan melawan Persela dan melawan Deltras selama sepekan membuat manajemen Bontang FC harus mengeluarkan dana yang lebih besar untuk biaya akomodasi dan konsumsi. Keluhan juga di keluarkan asisten Manajer Persisam Samarinda, Coeng Agus Setiawan,namun Agus lebih banyak menggaris bawahi jumlah siaran langsung yang akan di alami anak-anak Persisam yang dari 14 pertandingan tersisa di putaran kedua mereka mendapat jatah sembilan kali.
Jadwal padat Persisam ini memang menguntungkan bagi sisi komersial klub,tapi juga bisa menjadi beban bagi pemain jika mereka tidak bisa bermain bagus di pertandingan yang di siarkan langsung. Pelatih Persisam sendiri,Hendri Susilo menjadi punya pekrjaan rumah yang besar di tengah hujan cedera para pemainnya,dia pantas merasas khawatir.
Sementara itu pelatih Persiba Balikpapan,Hariadi,mangakui anak-anak asuhnya kelelahan setelah melakukan dua partai tandang ke markas Persija(13/3) dan PSPS Pekanbaru(19/3),usai dua partai tersebut mereka harus menggelar pertandingan kandang melawan Arema Indonesia(22/3). Partai ini amat krusial,sehingga mepetnya waktu dan lamanya perjalanan dari Pekanbaru ke Balikpapan di nilai Hariadi dapat mempengaruhi kondisi fisik pemainnya.


Divisi III Atau Diistimewakan ?

Permintaan FIFA supaya PSSI mengontrol LPI memberikan peluang kompetisi sepak bola gagasan Arifin Panigoro ini menjadi kompetisi resmi. Akan tetapi sekarang PSSI mempunyai ISL sebagai kompetisi teratas di Indonesia,lalu LPI akan di tempatkan di mana ?
Menempatkan LPI sejajar atau di atas ISL bisa menimbulkan masalah dan konflik karena klub-klub peseta ISL,Divisi Utama,dan divisi di bawahnya akan melakukan protes keras. Mereka tidak mau di rugikan,seperti yang di utarakan oleh Yusuf Bachtiar,Ketua Umum Persiba Balikpapan. Rencananya,PSSI akan menempatkan LPI di divisi III,namun hal itu di tolak oleh Konsorsium LPI karena mereka menilai LPI sudah profesional.
Renacana PSSI untuk enuntaskan dualisme kompetisi ini menumbuhkan harapan buat klub eks ISL yang bergabung ke LPI Bulan Januari lalu. Jika eksistensi LPI di akui PSSI maka klub seperti Persema,PSM,dan Persibo berharap status mereka sebagai klub terhukum akan terehabilitasi. Namun menurut PSSI itu masih tergantung oleh hasil rekonsiliasi dengan LPI karena PSSI masih belum tahustatus klub LPI masuk kategori profesional atau amatir. Menurut Yusuf Bachtiar,PSSI bisa menempatkan LPI sebagai Liga Profesional,peserta LPI harus memenuhi standar tertentu dengan persyaratan yang ketat. Dengan kata lain jika klub ISL ingin bergabung di sana harus di saring,ini mengindikasikan kalau Yusuf menginginkan LPI ada di atas ISL. Namun jika mengacu ke Statuta PSSI,LPI jelas harus berada di bawah Divisi III. Menyatarakan LPI dengan ISL pun juga tidak mungkin karena FIFA menginginkan Indonesia memiliki satu jalur kompetisi yang jelas mulai kasta terbawah sampaike divisi tertinggi. Membuat LPI sebagai Liga Profesional pun jenjangnya juga tidak jelas,karena untuk Liga Champion ASIA dan AFC CUP sudah mendapat pengasahan dari AFC akan di ambil dari Liga Djarum ISL. Sungguh sangat merepotkan.


Jumat, 11 Maret 2011

Sikap Klub ISL

Klub kontestan kompetisi ISL berada di posisi sentral saat penyelenggaraan Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI. Suara mereka amat menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin dan mengendalikan PSSI empat tahun kedepan.
Sebelum FIFA membatalkan kongres PSSI pada 26 Maret nanti,kebanyakan klub ISL mendukung Nurdin Halid. Sekarang angin berubah,mereka tak lagi mendukung NH karena di tentang masyarakat luas. Komite Penyelamatan Persepakbolaan Nasional (KPPN) mendeklarasikan diri sebagai pemegang 100 hak suara di kongres mengaku sudah mendapat 11 dukungan dari klub-klub ISL.
Mereka antara lain Semen Padang,Persijap,Persela,Arema Indonesia,Deltras,PSPS,Persib,Persisam,Bontang FC,Persipura,dan Persiwa. Persib Bandung salah satu yang paling berani melontarkan sikap kritis terhadap kepengurusan PSSI saat ini. Klub dari Kaltim yang biasanya loyal ke status quo juga mulai berani menyatakan sikap pro perubahan di PSSI. Sikap kritis mereka muncul setelah mempelajari pasal-pasal di Statuta FIFA yang di bengkokkan Nurdin Halid untuk kepentingannya dalam pencalonan Ketum PSSI.
Hanya,klub-klub dari Kaltim ini,menolak di sebut bagian dari KPPN yang ngotot ingin menggelar Kongres tandingan di luar agenda PSSI.
Akan tetapi,ada juga klub yang bersikap netral walau KPPN telah mengakui mereka telah memberikan tanda tangan persetujuan mosi tidak percaya,contohnya Deltras. Sedangkan Sriwijaya FC saat ini mengaku tak mau ikut menggoyang PSSI. Bahkan mereka abstain saat penyerahan surat dukungan resmi bakal calon ketua.


Mana Yang Benar ?

Pertemuan Dubes RI untuk Swiss Djoko Susilo dan Ketua KON/KOI Rita Subowo dengan Presiden FIFA Sepp Blatter,menghasilkan keputusan penting.
Usai pertemuan itu,Rita mengatakan bahwa FIFA melarang Nurdin Halid dan calon lain untuk maju dalam pemilihan Ketum PSSI. FIFA juga menegaskan bahwa wewenang menggelar kongres ada di tangan PSSI karena ini adalah urusan internal PSSI.
Keputusan tersebut membuat Balon Ketum seperti Arifin Panigoro Dan George Toisutta tidak ada harapan untuk kembali maju dalam pencalonan ini nanti. Namun,Saleh Mukadar,jubir dari kubu AP dan GT,mempertanyakan hal itu. Menurut Saleh,jika FIFA meminta PSSI menggunakan draf Statuta FIFA yang sebenarnya maka AP dan GT adalah yang paling layak menjadi calon Ketum dari pada Nurdin yang pernah terjerat kasus pidana korupsi. Saleh meminta kebenaran dari pernyatan Rita dan meminta klarifikasi dari PSSI maupun FIFA tentang larangan terhadap kedua calon tersebut.
Manajer Persib Bandung,Umuh Muchtar,mengaku kaget dan tidak percaya begitu saja kabar di cekalnya AP dan GT,dia dan rekan-rekannya dari kubu pro perubahan akan menanyakan langsung ke FIFA.


Statuta PSSI : DITOLAK !

Djoko Susilo,Dubes RI di Swiss,melontarkan pernyataan yang menyudutkan Ketum PSSI,Nurdin Halid,setelah bertemu Presiden FIFA Sepp Blatter. "FIFA memastikan bahwa nama Nurdin Halid di larang maju untuk mencalonkan sebagai calon Ketum PSSI di Kongres. Ini di karenakan dia pernah terkena kasus kriminal korupsi dan sesuai dengan kode etik FIFA,dia tidak bisa masuk kepengurusan sepak bola di Indonesia." Pernyataan yang lebih tegas di lontarkan oleh Rita Subowo,Ketua KON/KOI,yang bertemu Sepp Blatter setelah Djoko Susilo. Rita menyebut bukan hanya Nurdin tapi juga Nirwa Bakrie,George Toisutta,dan Arifin Panigoro.
Blatter kepada Rita dengan tegas mengatakan bahwa FIFA tidak mengakui Statuta PSSI dalam Bahasa Indonesia,PSSI harus berpegang pada draf Statuta FIFA berbahasa Inggris yang dikeluarkan FIFA 13 Februari 2009. Pengakuan Rita ini di sangkal PSSI setelah bertemu Sekjen FIFA Jerome Valcke,Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengakatakan bahwa FIFA tidak pernah menyinggung soal nama-nama calon Ketum PSSI. Menurut Nirwan,FIFA hanya menegaskan keputusan merekalewat surat resmi ke PSSI pada tanggal 3 Maret tentang pelaksanaan Kongres. Lewat surat itu FIFA menginstruksikan 3hal yaitu menetapkan waktu Kongres pendahuluan untuk membentuk Komite Pemilihan pada 26 Maret 2011,meminta agar Kongres PSSI paling lambat di gelar 30 April 2011,dan meminta PSSI membuat peraturan organisasi yang sesuai dengan Electoral Code FIFA. Serta,PSSI di minta menuntaskan kasus dualisme kompetisi. Nugraha juga mengakui bahwa FIFA menganulir semua keputusan yang di buat Komite Pemilihan dan Komite BAnding PSSI menyangkut verifikasi Balon Ketum,ibaratnya PSSI kembali dari awal lagi.


Kamis, 03 Maret 2011

Cukup Merepotkan.

Cerezo dibuat kesulitan oleh Arema pada laga di Stadion Nagai, Osaka, Jepang. Arema Indonesia memang gagal menang saat bertandang ke markas Cerezo Osaka di Jepang dalam babak penyisihan Grup G Liga Champions Asia, Rabu 2 Maret 2011. Tim Singo Edan kalah tipis 2-1 setelah Rodrigo Pimpao dua kali menjebol jala mereka. Sedangkan gol tunggal Arema dicetak Kapten Noh Alam Shah dari titik penalti di menit 49. Arema tertinggal 1-0 pada menit 14. Lewat sebuah serangan balik yang cepat, Takashi Inui berhasil melepaskan umpan silang dari sisi kanan pertahanan Arema yang berhasil disambut tandukan terukur Rodrigo Pimpao. Arema berpeluang menyamakan kedudukan pada menit 30 saat Ahmad Amiruddin yang mampu lolos dari jebakan off side.  Sayang tendangannya masih melebar jauh di atas mistar,skor 1-0 ini bertahan hinggababak pertama usai.
Memasuki babak kedua,Arema hampir mengejutkan publik tuan rumah saat Roman Chmelo berhasil melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Sayangnya bola berhasil ditepis kiper. Arema baru bisa menyamakan kedudukan saat mendapat hadiah penalti dari wasit. Bek Taikai Uemoto dianggap handsball di kotak penalti. Noh Alam Shah sukses menjadi eksekutor sekaligus menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit 49. Arema kembali harus kebobolan di menit 76. Dan lagi-lagi Rodrigo Pimpao berhasil menyambar bola di mulut gawang memanfaatkan tendangan bebas. Skor 2-1 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
Pelatih Cerezo, Levir Culpi, mengaku senang dengan tiga poin yang diraih timnya. Namun, Culpi tidak puas dengan skor kemenangan yang diraih Cerezo. "Kami harusnya bisa mencetak lebih banyak gol. Untuk bisa lolos dari babak grup, kami mungkin dihadapkan pada situasi yang melibatkan produktivitas gol," kilah Culpi.
Sebaliknya, pelatih Arema Miroslav Janu tak bisa menyembunyikan rasa girangnya karena hanya kalah tipis. Janu juga puas bisa melihat pasukannya berusaha keras mengimbangi permainan tuan rumah. "Pertandingan ini jadi peluang untuk mendapat pengalaman. Meski kami kalah, ini akan jadi pengalaman yang baik buat pemain kami." begitu penjelasan Janu yang tampaknya juga sebagai suntikan penambah semngat buat anak-anak asuhnya. Laga berikutnya, Arema akan menghadapi Jeonbuk Hyundai Motors di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 16 Maret nanti." Saya yakin kami bisa bermain lebih baik lagi saat melawan Jeonbuk Hyundai di kandang,” kata Janu lagi. Di pertandingan Grup G lainnya, wakil Korea Jeonbuk FC berhasil menaklukkan Shandong Luneng dengan skor 1-0. Dengan hasil ini, Arema Indonesia sementara menduduki dasar klasemen. Sedangkan Osaka sementara berada di puncak klasemen dengan tiga poin,Jeonbuk Hyundai di posisi dua dengan poin 3 dan Shandong Luneng di peringkat tiga karena kemasukan lebih sedikit dari pada Arema.


Rabu, 02 Maret 2011

Debut Internasional Klub.

Nama Zulkifli Syukur semakin dikenal seantero Indonesia sebagai bek yang tangguh. Berkat andilnya, Timnas Indonesia mampu mempertahankan kemangan 1-0 atas Filipina di babak Semifinal Pertama Piala AFF yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 16 Desember lalu. Meski statusnya sebagai pemain Timnas dan telah melakoni sejumlah banyak partai internasional, pertandingan melawan Cerezo Osaka merupakan pertandingan debut bagi Zulkifli bersama Arema Indonesia.
Dalam debutnya ini Zulkifli sangat menginginkan kemenangan. Pemain Arema yang mulai bergabung pada tahun 2008 ini sangat siap dan yakin bakal bisa tampil baik.
"Setiap pemain pastinya selalu ingin bisa tampil membela timnas,dan juga bisa berprestasi bagus bersama klub. Ini berkah saya karena saya sudah bisa merasakan itu semua bersama Arema." Zulkifli menjelaskan keinginannya.
Zulkifli juga menjelaskan tentang cuaca dingin Osaka yang akan dia hadapi bersama anggota tim Arema saat melawan Cerezo "Kami siap meladeni mereka walaupun mereka unggul teknik dan kecepatan seperti yang sering di tampilkan klub dari Jepang,serta cuaca dingin di sana yang tidak pernah kami rasakan sebelumnya ."


Defense !!

Arema Indonesia akan memulai perjuangan di Liga Champion Asia 2011 melawan Cerezo Osaka di Stadion Nagai,Osaka,Jepang. Ini adalah keikutsertaan Arema yang kedua dalam kompetisi antar klub paling elit di Asia.
Banyak yang meragukan kemampuan Arema bisa dan dapat berprestasi di ajang ini,tapi para pemain dan seluruh awak tim Singo Edan seakan tidak perduli walaupun sejumlah kendala sedang menghadang mereka,termasuk masalah finansial,mereka bertekad akan memberikan yang terbaik bagi Indonesia dan khususnya Aremania. Cerezo Osaka memang baru tahun ini mengikuti Liga Champion Asia dan bagi Arema ini adalah kesempatan kedua. Tapi,hal ini bukanlah keuntungan bagi Arema Indonesia,kendala terbesar mereka selain bermain di kandang lawan adalah suhu udara Osaka yang pada malam hari bisa mencapai minus dua derajat celcius ! Pelatih Arema Miroslav Janu meminta para pemainnya untuk menambah kepercayaan diri mengingat penampilan klub-klub Jepang yang berada setingkat di atas klub Indonesia sehingga tak membuat Ahmad Bustomi dkk. patah semangat. Selama ini keikutsertaan klub-klub Indonesia di LCA hanya di jadikan sasaran mencetak gol bagi tim lawan. Miroslav Janu akan menginstruksikan pemain Arema memberikan perlawanan sengit supaya Cerezo tak mudah untuk membuat gol.
 Pihak Cerezo Osaka sendiri akan memaksimalkan udara dingin Osaka yang tak pernah dirasakan Arema, tim yang di latih Levir Culpi ini siap menghadapi Arema,mereka sudah mengirimkan tim pemantau ke Malang untuk melihat dan memberikan gambaran persiapan Arema. Ini yang di sesalkan Janu,karena dia tak bisa melakukan hal yang sama terhadap Cerezo. Semoga dengan dukungan Aremania serta rakyat Indonesia di Jepang,Arema Indonesia bisa memberikan perlawanan dan tidak terlalu banyak kemasukan. DEFENSE !!


Selasa, 01 Maret 2011

South China - Persipura, Awal yang Menentukan.

Bukan perkara mudah bagi Persipura melewati babak Grup ini,tiga rival di grup, Souh China (Hong Kong), East Bengal (India), dan Chonburi (Thailand) adalah semifinalis tahun lalu.
Pelatih Persipura,Jacksen F. Thiago, sudah mempunyai senjata pamungkas pada partai pembuka ini yaitu serangan balik cepat dengan mengandalkan kecepatan lari para strikernya,empat gelandang dan tiga bek guna meredam agresivitas pemain tuan rumah. Dia juga meminta pemain belakang untuk mewaspadai Mateja Kezman.
Mantan penyerang PSV, Chelsea, dan Atletico Madrid ini baru bergabung pada awal tahun ini tapi sudah menyumbang dua gol saat South China mengalahkan Kichee 4-2 sekaligus mengantarkan timnya ke final Liga Hong Kong. Selain Kezman, South China juga di perkuat eks pemain Man. United Nicky Butt.
Ini adalah tugas yang sangat berat bagi pelatih Persipura Jayapura yang di targetkan harus lolos dari persaingan Grup H, Boaz Solossa dkk. mengawalinya dengan melawat ke kandang lawan. Di tambah lagi mereka tidak bisa menggelar pertandingan kandang di stadion Mandala Jayapura karena di anggap tidak layak oleh AFC,mereka harus memainkan laga kandang di Gelora Bung Karno.


Kemenangan Adalah Harga Mati Walaupun Krisis Pemain

Tiga pesaing di Grup F, TSW Pegasus (Hong Kong), Song Lam Nghe (Vietnam), dan VB Sports (Maladewa), tak memiliki sejarah bagus di Asia,sedagkan musim lalu Sriwijaya FC hampir menembus perdelapan final.
Tahun 2008/2009 V.B Sport sempat bertemu wakil indonesia PSMS Medan yang pada waktu itu juga sempat meminjam kandang SFC di Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. PSMS medan di AFC Cup 2009 berhasil mengalahkan VB.Sport dengan Skor 1-0.
Sayang Sriwijaya Fc tampil tidak dalam kondisi terbaik pada laga pembukanya ini. Ivan Kolev,pelatih Sriwijaya,mengeluhkan padatnya jadwal kompetisi sehingga skuadnya mengalami krisis pemain karena cedera. Mengatasi hal ini Kolev merekrut pemain lagi,sayangnya dari empat pemain hanya satu yang bisa tampil,yakni Korinus Fingreuw. Sriwijaya FC coba untuk meloby Badan Timnas supaya meminjamkan Oktovianus Maniani. Kondisi ini berbanding terbalik dengan sang lawan VB Sports. Liga Maladewa telah berakhir sejak akhir taun lalu,federasi Maladewa memundurkan jadwal kompetisi domestik mereka supaya VB Sports bisa fokus di ajang AFC.


Uji Kualitas. Benarkah kompetisi ISL yang mendapat ranking 8 besar ASIA akan setara dengan prestasi klubnya ?

Pertanyaan ini akan terjawab di kompetisi Piala AFC. Sriwijaya FC akan menjamu VB Sports dari Maladewa dalam pertandingan grup F.
Klub bertabur bintang itu,sepuluh pemainnya berasal dari timnas Maladewa,musim lalu menang mudah atas Persiwa,namun dua musim sebelumnya VB Sports selalu dapat di kalahkan oleh Sriwijaya FC.Target tinggi lolos ke semifinal di tambah nafsu memburu bonus besar membuat Ivan Kolev lebih di unggulkan,pelatih Sriwijaya FC ini berusaha memaksimalkan skuad yang tidak komplet 100% karena rentetan cedera para pemainnya. Peluang Sriwijaya di pertandingan ini sangat terbuka,apa lagi mereka bermain di Palembang.
Lain halnya dengan Persipura yang tergabung di Grup H Piala AFC,pada Rabu besok (2/3) mereka akan bertandang ke Hongkong melawan South China FC. Laga ini tidak akan mudah karena Mateja Kezman (ex Chelsea) dan Nicky Butt (ex Man U.) akan menjadi batu sandungan bagi Boaz Solossa dkk. Di tambah lagi Tim Mutiara Hitam tidak bisa bermain kandang di Jayapura karena stadion miliik mereka di anggap kurang layak.
Dan yang paling parah adalah Arema yang tergabung di Grup G,mereka akan bertemu klub papan atas Asia,Cerezo Osaka dari Jepang. Berbekal dana yang sangat minim,Zulkifli Syukur dkk. hanya berharap mereka tidak akan menjadi pecundang dan menjadi lumbung gol bagi tuan rumah Cerezo Osaka besok (2/3).


Rabu, 23 Februari 2011

All Out Garuda

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Wolfqang Pikal di Palembang, Selasa mengatakan, tim nasional akan bermain maksimal saat menghadapi tim tamu dari Turkmenistan nanti.Hal ini dikarenakan kemampuan lawan yang lumayan bagus, sehingga pihaknya akan menurunkan tim terbaik dan berjuang sekuat dan seoptimal mungkin, katanya.
Titus Bonay membuka skor di menit ke-13. Memanfaatkan bola tendangan bebas mendatar dari Oktovianus Maniani, Tibo langsung mengarahkan bola ke gawang Turkmenistan dengan tendangan back heel,tanpa mampu diantisipasi oleh kiper lawan. Garuda Muda unggul 1-0. Tiga menit kemudian, Turkmenistan yang terlecut karena gol tadi langsung membalas. Sebuah situasi set piece mengubah kedudukan menjadi 1-1. Gol tim tamu kali ini dicetak oleh Amanov Arslanmyrat melalui free kick-nya yang tidak bisa dihalau Kurnia Meiga Hermansyah.Sayangnya,meskipun timnas U-23 sudah mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya tetap saja ada kendala yang menyebabkan timnas mengalami kekalahan dalam pertandingan Pra Olimpiade melawan Turkmenistan ini,masalah fisik para pemain menjadi satu halangan bagi timnas Garuda junior. Para pemain tampak kelelahan saat waktu pertandingan sudah memasuki menit ke '70,ini di buktikan dengan betapa mudahnya para pemain Turkmenistan menambah 2 gol pada menit ke '80 dan menit '85.
Para pemain timnas Indonesia kelihatan kehilangan konsentrasi karena sudah kecapekan.
Walaupun pelatih timnas Alfred Riedl sudah melakukan pergantian pemain sebanyak 3 kali,dan 2 pemain terakhir di masuk kan pada menit '80an,tetap saja tidak bisa menolong performa timnas.
Tampaknya strategi Alfred Riedl yang menginstruksikan anak asuhnya untuk melakukan permainan dengan tempo cepat membuat stamina para punggawa timnas cepat melorot.
Secara kesuluruhan,penampilan para punggawa Garuda Muda tidak bisa di bilang jelek,Titus Bonay masih sanggup membuat satu gol.


20.100 Tiket Di Siapkan Buat Fans Garuda.

20.100 tiket disiapkan untuk menyaksikan pertandingan tim nasional Indonesia menghadapi kesebelasan Turkmenistan pada babak penyisihan pra Olimpiade di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Rabu (23/2) malam.
Karcis tersebut diperkirakan akan terjual habis karena kemarin (Selasa, 22 Februari 2011) sudah terjual lebih dari 7.000 buah,sementara harga karcis tersebut antara lain paling rendah Rp25 ribu dan tertinggi Rp75 ribu.
Mengenai penjualan karcis sendiri seperti biasa dilaksanakan di dua tempat yakni di Sekretariat Sriwijaya FC Kampus dan Stadion Jakabaring Palembang,banyaknya pembuatan karcis tersebut karena minat masyarakat Palembang untuk menyaksikan pertandingan babak penyisihan tersebut sangat besar,ini di karenakan pemain andalan Sriwijaya FC seperti Oktovianus Maniani juga ikut bermain bagi timnas sehingga masyarakat daerah ini sangat senang menyaksikan tim nasional bertanding. Oleh karena itu pihak pengelola tikat di Palembang menyiapkan tiket sebanyak mungkin yang diharapkan nantinya semuanya laris.


Selasa, 22 Februari 2011

Nurdin Halid (PSSI) Mengubah Statuta FIFA

Sabtu pekan lalu, tim verifikasi PSSI memutuskan hanya Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie yang lolos sebagai bakal calon Ketua Umum (ketum) PSSI. Bakal calon lainnya Jenderal TNI George Toisutta dan Arifin Panigoro gagal melaju.Meski menjadi anggota FIFA, namun kriteria calon ketum ternyata tidak sama dengan aturan induk organisasi sepakbola dunia tersebut.
FIFA menyebutkan bahwa calon ketum tidak boleh melebihi usia maksimal yang telah ditentukan. Dan PSSI dalam hal ini menghapusnya.FIFA juga mengharuskan calon ketum adalah orang yang selama ini aktif di sepakbola. Dalam aturan ini PSSI menambahkan dengan kalimat sekurang-kurangnya aktif selama lima tahun.
Selain itu calon ketum HARUS tidak pernah divonis bersalah dalam kasus hukum. Tapi oleh PSSI aturan ini diubah menjadi kandidat yang dicalonkan tidak sedang dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal ketika kongres digelar.
Hal ini memunculkan anggapan Nurdin sengaja menjegal George dan Arifin demi melanggengkan  kekuasaan. Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pamekasan Mohammad Yasir Aziz mengatakan "Secara pribadi saya memang tidak setuju PSSI ini dipimpin oleh mantan narapida."
Ketua KONI Pamekasan ini juga mendukung gerakan masyarakat Jawa Timur yang tergabung dalam Masyarakat Pencinta Bola (MPB) Jatim kembali melanjutkan aksi demo di depan kantor PSSI Jatim di Surabaya untuk menolak Nurdin Halid.


Alfred Riedl : Kemana Lapangan Sepak Bola di Indonesia ?


Riedl mengaku kaget dengan pemandangan yang dilihatnya dari atas udara saat berada di dalam pesawat. Pelatih asal Austria itu mengaku tidak melihat satu pun lapangan sepakbola.
Riedl memberikan curahan hati soal ini setelah tim nasional Indonesia Pra-Olimpiade tiba di Palembang, Senin 21 Februari 2011 siang. Timnas sedang melakukan persiapan jelang laga melawan Turkmenistan di Gelora
Sriwijaya, Jakabaring, Palembang,
Rabu malam, 23 Februari 2011.
Riedl menganggap hal ini menjadi faktor penting mengapa sepakbola Indonesia jalan di tempat. Pelatih 61 tahun itu coba membandingkan kondisi perkembangan sepakbola di negaranya, Austria. "Di Austria kami punya 2.100 klub, di Indonesia 470 klub. Kalau Anda bandingkan hanya 8,5 juta penduduk Austria dengan sekitar 260 juta penduduk Indonesia, jadi Anda kekurangan sekitar 1.500 klub. Jumlah yang luar biasa."
Riedl bahkan menilai Turkmenistan, calon lawan Indonesia di laga besok, lebih serius dalam urusan mengembangkan sepakbola daripada Indonesia.


Lambang Garuda di Kostum Timnas Di Gugat

Seorang pengacara, David ML Tobing menggugat penggunaan lambang Garuda yang ada di kostum Timnas.
Apa alasan David menggugat kostum Timnas?
"Hal itu melanggar UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan," kata David di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.Dalam Pasal 52 dijelaskan lambang negara dapat digunakan sebagai lencana atau atribut pejabat negara, pejabat pemerintah, atau WNI yang mengemban tugas negara di luar negeri. Menurut sang pengacara,timnas tidak termasuk ke dalam hal seperti yang dia sebutkan di atas,bertanding tidak termasuk dalam hal yang sudah di jelaskan dalam UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera,Bahasa, dan Lambang Negara dalam Pasal 52.
Di kostum Timnas ada dua tempat di mana lambang negara di tempatkan,emblem Garuda di dada kiri dan watermark Garuda yang memanjang dari dada hingga perut bagian atas.
Sang pengacara, David ML Tobing, mengajukan lima pihak sebagai tergugat. Tergugat pertama adalah Presiden. Tergugat kedua adalah Mendiknas, yang merupakan pihak yang memiliki otoritas dan kewenangan untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis. Ketiga adalah Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga. "Tergugat 1 sampai 3 pada dasarnya mengetahui dan  menyadari penggunaan lambang negara yang telah dilakukan Tergugat 5, Nike," kata David.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dijadikan tergugat keempat.
Sementara, produsen kostum Timnas, Nike dijadikan tergugat lima. "Karena membuat dan memasarkan kostum Timnas Indonesia yang menggunakan lambang negara," tambah David.
Dalam gugatannya, David meminta PN Jakarta Pusat memerintahkan Presiden, Mendiknas, dan Menegpora melarang dan melakukan pengawasan seksama penggunaan lambang negara.
PSSI dan pihak Nike juga diminta merevisi dan atau mengakhiri perjanjian PSSI dan Nike yang mengatur penggunaan lambang negara. David juga meminta putusan ini dapat terlebih dahulu meski ada bantahan, banding, kasasi, dan upaya hukum lainnya.


Galeri Sepak Bola Indonesia




Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More