Powered By Blogger

Jumat, 29 April 2011

19 BEREBUT 1

Sebanyak 19 kandidat dinyatakan lolos sebagai calon untuk ketum PSSI (2011-2015). Menurut Plt Sekjen PSSI, Joko Driyono, sebanyak 33 nama telah diusulkan sebagai bakal calon ketum PSSI. Namun sebanyak 11 diantaranya telah ditolak sedangkan tiga nama lainnya dinyatakan tidak lolos verifikasi.
Dari 11 nama yang ditolak, 3 nama berdasarkan keputusan FIFA (4 dan 21 April 2011), 8 nama ditolak karena diusulkan oleh bukan anggota PSSI. Sedangkan 3 kandidat memang tidak lolos verifikasi.
Menurut Ketua KN, Agum Gumelar, bakal calon yang berkasnya ditolak tidak boleh mengajukan banding. Keputusan ini diambil berdasarkan instruksi yang diberikan oleh induk organisasi sepakbola dunia FIFA. Sebanyak 12 kandidat ditolak berdasarkan referensi dari FIFA, karena yang diusulkan adalah mantan anggota Exco PSSI dan yang lainnya karena bukan diusulkan oleh anggota PSSI. FIFA menilai PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid tidak lagi bisa mengendalikan persepakbolaan di Indonesia. Karena itu, FIFA membentuk Komite Normalisasi untuk mengambil alih tugas Komite Eksekutif PSSI. 
Selanjutnya, Komite Normalisasi akan mengumumkan nama-nama calon lewat situs resmi PSSI. Bagi kandidat yang ingin mengajukan banding KN akan memberi waktu pada tanggal 7-13 Mei 2011.  Kongres PSSI sendiri akan digelar 20 Mei 2011.


LEGOWO

Komite Normalisasi (KN) telah mengumumkan hasil verifikasi bakal calon yang maju pada pemilihan pengurus PSSI 2011-2015. Ketua KN, Agum Gumelar meminta semua pihak menerimanya dengan lapang dada. Siang tadi, KN telah mengumumkan hasil verifikasi terhadap bakal calon yang sudah dilakukan pada 27-29 April lalu. Salah satu keputusannya adalah menolak berkas pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro. Kedua kandidat ini sempat menimbulkan pro dan kontra di kalangan anggota KN. Sebagian menilai keduanya layak maju meski sudah dilarang oleh FIFA, namun anggota lainnya termasuk Agum bersikap sebaliknya. 
Agum membenarkan pengambilan keputusan memang melalui proses panjang dan alot. Silang pendapat di antara anggota KN bahkan sempat membuat sidang pleno yang digelar di Hotel Darmawangsa deadlock. Lebih lanjut Agum mengatakan, keputusan KN menolak pencalonan Arifin dan Toisutta terpaksa diambil untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA. Pasalnya, kedua kandidat tersebut sebelumnya telah dilarang FIFA. Sebelumnya KN telah mendapat kecaman dari pemilik suara PSSI yang tergabung dalam Kelompok 78. Mereka menganggap keputusan FIFA melarang kedua kandidat tersebut tidak memiliki dasar yang kuat. Menanggapi hal ini, Agum menilai Kelompok 78 salah sasaran. Pasalnya, KN menurut Agum hanya mengacu pada keputusan FIFA. Agum mengatakan, pihaknya sudah berusaha memperjuangkan harapan dari para pemilik suara. "Saya mengupayakan ke Zurich (temui Presiden FIFA) untuk memperjuangkan semua calon untuk dapat lolos, terutama George Toisutta. Karena saya tidak melihat kesalahan Toisutta,"  jelas Agum.


Mereka Tidak Lolos

Plt. Sekjen PSSI Joko Driyono mengumumkan hasil verifikasi bakal calon pengurus PSSI pada Jumat, 30 April 2011. Pengumuman ini disampaikan di kantor PSSI, kompleks Stadion GBK, Senayan, Jakarta. Komite Normalisasi tidak meloloskan pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro. Berkas keduanya bahkan tidak dibahas pada proses verifikasi yang digelar pada 27-29 April 2011 lalu. George, Arifin, Nirwan, dan Nurdin Halid telah diputuskan FIFA untuk tidak dapat maju pada bursa pemilihan pengurus PSSI periode 2011-2015. Pertimbangannya, karena pencalonan mereka sebelumnya telah dianulir oleh Komite Banding.
Pengumuman hasil verifikasi bakal calon dihadiri oleh tujuh dari delapan anggota Komite Normalisasi. Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar memimpin langsung acara ini. Satu-satunya anggota yang absen adalah Syamsul Ashar (Persik). Namun, para pendukung George dan Arifin terus melakukan berbagai upaya untuk membatalkan keputusan FIFA itu. Pemilik suara PSSI yang tergabung dalam Kelompok 78 bahkan dengan terang-terangan meminta agar Komite Normalisasi tidak mematuhi instruksi FIFA. Kelompok 78 mengancam akan memboikot pelaksanaan Kongres PSSI pada 20 Mei 2011. Aksi ini adalah buntut dari penolakan Komite Normalisasi terhadap pencalonan Arifin Panigoro dan George Toisutta, dua calon yang mereka dukung.


Sabtu, 09 April 2011

Tugas Berat,Waktu Sempit

Keputusan FIFA menunjuk Komite Normalisasi untuk menyelesaikan konflik di tubuh PSSI di beri tanggapan positif dan mendukung oleh banyak pihak. Rencananya, kongres untuk pemilihan ketua umum,wakil ketua umum, dan komite eksekutif akan di gelar pada 20 Mei. Setumpuk pekerjaan rumah di hadapi oleh komite yang di ketuai Agum Gumelar ini.
Sejumlah harapan dari insan sepak bola tanah air mengiringi lahirnya Komite Normalisasi ini. Tantangan terberat komite ini adalah tuntutanuntuk harus selalu objektif dan tidak akan memihak salah satu pihak, ini di karenakan kondisi dari perkembangan yang terjadi sudah semakin rumit dan sudah terbentuk banyak blok. Keputusan menunjuk komite ini menunjukkan bahwa FIFA bisa melihat persoalan dengan cukup jelas, tinggal bagaimana komite bekerja dan bagaimana hasil kerja mereka. Indonesia beruntung karena FIFA tidak menjatuhkan sanksi skorsing dengan adanya kasus-kasus yang telah di buat oleh Nurdin Halid CS. Sebelumnya ada kekhawatiran FIFA akan melarang Timnas Indonesia dan Klub Indonesia melakukan pertandingan internasional. Agum Gumelar, Ketua Dewan Kehormatan PSSI, berjanji akan mengajak diskusi semua pihak yang berwenang ataupun yang berkepentingan.


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More