Powered By Blogger

Kamis, 08 Desember 2011

"FIFA yang memperingatkan dan memberi teguran. Bukan Djohar ataupun PSSI. Dalam pertemuan kami dengan FIFA, mereka mengingatkan Pasal 79 Statuta FIFA. FIFA mengatakan, kalau Anda pakai pemain di luar kompetisi resmi, Anda akan kena denda," ujar Djohar Arifin ,Ketua Umum PSSI, di Hotel Kartika Chandra Jakarta, Kamis 8 Desember 2011.
 Menurut Djohar, PSSI sebetulnya berharap dapat merangkul seluruh pemain yang berpotensi untuk membela Timnas. Namun, ia mengaku tak bisa berbuat banyak lantaran aturan tegas dari FIFA sebagai induk sepakbola dunia melarang pemain yang tidak berada di bawah naungan federasi.
Menyikapi persoalan Timnas yang mayoritas diisi para pemain ISL, Djohar mengatakan pihaknya sangat menyayangkan kondisi tersebut. Djohar menganggap persoalan ini seutuhnya merupakan tanggungjawab para penyelenggara kompetisi di luar PSSI. Tak hanya menyalahkan, Djohar juga menuding keberadaan ISL sebagai salah satu upaya pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang ingin menghancurkan Timnas.

 Sebelumnya Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong, dan Koordinator Timnas Indonesia, Bob Hippy, menegaskan semua pemain berhak membela Timnas, entah itu yang berkompetisi Indonesia Premier League dan ISL.
Bahkan saat baru terpilih menjadi Ketua Umum PSSI, Djohar dengan tegas mengatakan setiap pemain Indonesia memiliki hak membela Timnas. Djohar menegaskan hal tersebut saat terjadi dualisme kompetisi ISL dengan Liga Primer Indonesia. "Siapa saja berhak membela 'Merah Putih', apakah dia bermain di ISL, LPI, atau tidak punya klub. Mereka adalah anak bangsa dan kita berharap mereka membuat prestasi yang terbaik. Yang perlu diperhatikan adalah mereka yang membela Timnas adalah mereka yang terbaik. Siapa pun dia, kami serahkan semuanya pada pelatih," tegas Djohar saat itu.

Ternyata saudara-saudara,Ketua Umum PSSI yang baru pun juga BELUM(Tidak) tahu tentang peraturan dari FIFA,jika begini jadinya akan seperti apa lagi dunia sepak bola negara kita di masa depan ? Apakah bisa lebih baik dari pada kepemimpinan NUrdin Halid ? Ataukah akan menjadi lebih buruk lagi ?


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More